Perkampungan Cari terletak di RT 02, Padukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Jika menuju ke Pantai Timang, maka daerah tersebut merupakan permukiman terakhir yang dijumpai sebelum sampai. Lokasi Desa Purwodadi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Lokasi Desa Purwodadi
Akses jaringan PLN baru masuk daerah ini sekitar awal tahun 2012 karena lokasinya yang cukup jauh dari pemukiman padat di Padukuhan Danggolo. Bantuan strategis penyediaan listrik sudah diupayakan oleh Pemerintah, yaitu bantuan dari Kementerian ESDM tahun anggaran 2009 menghibahkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Solar Home System (SHS).
Solar Home System (SHS) adalah sistem PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) mandiri, yang menawarkan solusi penyediaan sumber listrik yang praktis dan fleksible untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk peralatan rumah tangga, penerangan, komputer, dan lain-lain, terutama pada daerah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. SHS biasanya terdiri dari satu atau lebih modul panel surya, solar charge controller yang mendistribusikan pengaturan arus untuk melindungi baterai dan peralatan dari kerusakan, Baterai/aki untuk menyimpan energi untuk digunakan malam hari atau ketika matahari tidak bersinar dan inverter untuk menghasilkan tegangan output 220 V [1]. Gambar 2 adalah skema kerja dari Solar Home System.
Gambar 2. Skema Pemanfaatan Solar Home System [1]
SHS yang ada di Perkampungan Cari berkapasitas 50 Wp dan kapasitas baterai 65 Ah untuk setiap kepala rumah tangga. Total bantuannya adalah 25 paket, dengan rincian 24 paket untuk warga dan 1 paket untuk sarana Mushola yang ada di Perkampungan Cari tersebut. Sistem tersebut dapat digunakan oleh warga untuk menyalakan lampu pada malam hari sebanyak dua buah lampu 15 Watt. Sementara, untuk Mushola sistem tersebut dapat digunakan untuk menyalakan pengeras suara untuk mengumandangkan adzan. Walaupun bantuan ini belum bisa mencukupi kebutuhan pokok masyarakat, bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat dan sejak tahun 2009 daerah ini setidaknya dapat terang oleh cahaya lampu. Setelah jaringan listrik PLN masuk, sistem SHS tersebut masih digunakan oleh masyarakat sebagai sarana penghematan biaya kebutuhan listrik. Beberapa dokumentasi Solar Home System di Perkampungan Cari dapat dilihat pada Gambar 3 sebagai berikut.
Gambar 3. Solar Home System di Perkampungan Cari
Penggunaan teknologi sudah barang tentu memerlukan perawatan yang intensif. Namun lain hal dengan bantuan yang sudah diberikan ini, masyarakat hanya dikenalkan bagaimana proses penggunaan teknologinya saja tanpa adanya pemberian pemahaman untuk merawat sistem agar dapat awet dan bertahan lama. Sehingga pada tahun 2012, banyak SHS yang mengalami kerusakan dan tidak dapat difungsikan lagi. Terpantau hanya ada 6 SHS yang masih berfungsi secara normal, sementara 19 unit SHS yang lainnya mengalami masalah bahkan tidak berfungsi sama sekali. Kondisi tersebut terangkum dalam Gambar 4 berikut ini.
Gambar 4. Persebaran Kondisi Solar Home System di Perkampungan Cari
Untuk menghindari kerusakan pada Solar Home System lainnya yang biasanya di daerah yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN, maka diperlukan sosialisasi mengenai penggunaan dan perawatan. Tautan ini dapat digunakan sebagai bahan untuk sosialisasi penggunaan dan perawatan Solar Home System.
Pernahkah mengetahui keberadaan Solar Home System di daerah selain Perkampungan Cari? Bagaimana kondisinya?
*Tulisan ini merupakan temuan dari PKM Pengabdian Masyarakat pada tahun 2013 berjudul “Pembelajaran Masyarakat Mengenai Perawatan Solar Home System di RT 02 Padukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul” dengan Anggota: Penulis, Cecep Setiawan, Shohibul Dzaril dan Arif Wibowo M. M. dengan bimbingan dari Bapak Rachmawan Budiarto, S. T., M. T., Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, UGM.
Referensi:
[1] Solar Surya Indonesia. 2013. Perangkat Solar Home System. Diakses dari: http://solarsuryaindonesia.com/info/solar-home-system pada tanggal 20 November 2015.